Ibu rumah tangga, ialah ia yang membersihkan
tangga yang akan kamu lalui setiap harinya, menuntun kamu dan
anak-anakmu untuk melewati setiap anak tangga, ialah ia yang hanya tersenyum
paling bahagia saat kamu dan anak-anakmu mencapai tangga paling puncak,
ialah ia yang akan selalu siap menyambutmu ketika kamu jatuh terguling
ke anak tangga paling bawah, ialah ia, Ibu Rumah Tangga.
Jika istrimu seorang ibu rumah tangga, kamu
harus tahu bahwa bukan hal yang mudah baginya untuk melepas segala
pencapaian yang telah dimilikinya. Akan ada saat dimana
orang-orang di sekitarnya menyayangkan keputusannya, Kedua orang tua
yang merasa sia-sia telah memberikannya pendidikan yang tinggi,
Orang-orang terdekat yang terlanjur memiliki ekspektasi tinggi untuknya.
Hai lelaki yang telah membuat seorang wanita ber ”masa depan” cerah
melepas karir dunianya hanya untuk merawat dan melayani kebutuhanmu dan
anak-anakmu. Maukah kamu menutup telinga dari segala perkataan tak
menyenangkan orang-orang. Maukah kamu melapangkan dadamu untuk ia
bersandar. Maukah kamu merendahkan bahumu untuk ia meletakkan kepala.
Maukah kamu merentangkan kedua tangan untuk memeluk ia, yang lusuh dan
lelah mengurus segala keperluanmu yang terlihat sepele??
Jika istrimu seorang ibu rumah tangga,
menunggumu di rumah dengan rasa bosan yang sesekali muncul, rasa rindu
pada dunia karir yang cemerlang, merasa terpanggil menyajikan bahan
presentasi dan dikagumi orang-orang, maukah kamu. Menemaninya dengan
perhatian yang cukup membuat ia tersenyum simpul setiap pagi. Menghargai
setiap tindakannya dengan ucapan terima kasih yang tulus. Memberikan
senyum termanis dan tawa yang membuatnya lupa bahwa ia selalu terkurung
di rumah. Menemaninya melihat dunia yang tidak pernah sempat ia lakukan?
Jika istrimu seorang ibu rumah tangga,
mungkin ia tak kan punya cukup waktu untuk melihat perkembangan dunia
luar, tidak akan punya cukup waktu untuk menjadi modis seperti
teman-temanmu diluar sana, tapi pernahkah kamu tahu?
Ibu rumah tangga, ialah ia yang menjatuhkan dirinya agar kamu terlihat lebih tinggi.
Ialah ia yang menekan egonya demi menghargai kamu sebagai kepalanya.
Ialah ia yang berpura-pura bodoh agar kamu tampak hebat.
Ialah ia yang mencemaskan kamu selagi kamu pulang telat karna bersenang-senang bersama kawan-kawan kerjamu.
Ialah ia yang akan selalu mendengarkan setiap keluh kesahmu.
Ialah ia yang rela menjadi pelampiasan emosimu agar emosimu tetap terkontrol pada orang lain.
Ialah ia yang rela membiarkan dirinya dipandang sebelah mata namun meradang saat kamu disepelekan.
Dear lelaki, menjadi ibu rumah tangga tidak
pernah mudah. Bukankah lebih mudah membayar gaji seorang baby sister dan
seorang asisten rumah tangga untuk mengurusi segalanya?? Tapi bukankah
lebih membahagiakan jika kita bisa berkasih sayang dengan cara yang
menurut banyak orang tidak mudah? Cukup temani saja ia, ajarkan saja ia
untuk menjadi tempatmu kembali, beri tahu ia bagaimana caranya membuatmu
nyaman, bimbing ia untuk melengkapimu.