Sahabat Ummi, menjalani rumah tangga
jarak jauh memang tidak mudah bagi sebagian pasangan. Terlebih lagi jika
sudah hadir seorang anak dalam kehidupan mereka. Ada banyak persoalan
tak terduga yang sering muncul dalam rumah tangga. Masalah-masalah yang
dihadapi pasangan jarak jauh seperti ini sebaiknya diposisikan sebagai
ujian yang harus cepat terselesai
kan agar tidak berlarut-larut. Ujian rumah tangga yang dijalani dengan kesabaran dan supportifitas satu sama lain nantinya akan menambah keharmonisan dan kualitas rumah tangga tersebut.
kan agar tidak berlarut-larut. Ujian rumah tangga yang dijalani dengan kesabaran dan supportifitas satu sama lain nantinya akan menambah keharmonisan dan kualitas rumah tangga tersebut.
Akan tetapi tidak jarang masalah yang timbul pada pasangan jarak jauh
berubah menjadi prahara yang berakhir pada perpisahan. Hal ini lebih
dikarenakan ketidaksiapan mereka menjalani hubungan jarak jauh, serta
kurangnya sikap saling memahami satu sama lain. Mereka cenderung
menggunakan ego masing-masing untuk memenangkan pembenaran atas masalah
yang terjadi. Beberapa masalah yang sering memicu pertengkaran pada
pasangan jarak jauh biasanya berhubungan dengan beberapa hal berikut.
1.cemburu
Pada umumnya, setiap wanita selalu mengedepankan rasa daripada rasio.
Ketika mendengar kabar miring mengenai suaminya, kebanyakan wanita
lebih cepat menggunakan asas praduga bersalah. Tanpa mengklarifikasi
terlebih dahulu, wanita akan menghakimi suaminya dan tidak memberi
kesempatan sang suami untuk membela diri. Kecemburuan wanita juga tidak
sebatas cemburu pada adanya wanita idaman lain dalam hidup suami.
Wanita juga sering bersikap cemburu pada keluarga atau teman-teman
suaminya hanya karena ketidakadilan suami membagi perhatiannya.
Jika sahabat Ummi sedang menjalani rumah tangga seperti ini, cobalah
untuk menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga yang bijaksana. Ketika
suami harus menjalankan kewajiban mencari nafkah di tempat yang jauh
sehingga harus meninggalkan keluarganya, mereka butuh kepercayaan
tingkat tinggi dari keluarga terutama istrinya. Jika muncul isu negatif
tentang suami, kita hendaknya selalu belajar untuk tidak mengadili tanpa
bertanya dan mencari barang bukti. Bahkan sejatinya orang pertama yang
harus percaya kepada suami adalah seorang istri.
Rumah tangga jarak jauh juga akan menyita perhatian suami pada
keluarganya. Oleh karena itulah sebagai istri kita harus bijak untuk
tidak selalu menuntut suami memberikan perhatian lebih yang akan
membuatnya tidak konsentrasi pada pekerjaannya. Percayalah bahwa dibalik
kesibukannya di tempatnya yang jauh itu suami akan selalu meluangkan
waktu memberikan waktu dan perhatiannya kepada kita.
2.Nafkah
Meskipun seorang wanita sudah memiliki pekerjaan yang membuatnya
tidak tergantung pada suami, tetapi suami masih wajib memberikan nafkah
kepada istri dan anaknya. Namun dengan alasan jarak jauh, tidak sedikit
suami yang tidak transparan dalam hal keuangan. Hal inilah yang memicu
ketidakpercayaan istri terhadap suaminya. Terlebih lagi jika sang suami
sering membagikan hasil kerjanya kepada orang tua dan adik-adiknya tanpa
menyampaikannya kepada sang istri.
Hal tersebut mungkin tidak salah, dalam agama pun seorang anak wajib
berbakti pada orang tuanya dengan cara apapun. Akan tetapi alangkah
baiknya jika suami dapat bersikap terbuka terhadap istrinya dalam urusan
finansial. Dengan demikian masing-masing pasangan akan saling mengerti
dan tidak lagi mempersoalkan keuangan dalam rumah tangga mereka.
Sementara sebagai istri kita harus bersikap bijak mengelola uang yang
diberikan suami kepada kita. Seorang suami tentulah menginginkan
memiliki istri yang pintar dan cermat menjadi bendahara rumah tangga.
Jika penghasilan yang diberikan suami masih dirasa kurang, tidak ada
salahnya kita membantu suami dengan berbisnis rumahan. Tentunya dengan
berbagai pertimbangan yang matang sebelumnya dan dengan izin suami.
3.Urusan anak
Dalam kasus rumah tangga jarak jauh, jika pasangan telah dikaruniai
keturunan, peran mengasuh anak sepenuhnya akan diserahkan kepada istri.
Apakah akan diasuh sendiri atau dengan bantuan asisten rumah tangga,
istrilah yang akan mengomandoi pola pengasuhan itu. Sementara suami akan
berkonsentrasi pada urusan eksternal rumah tangga yaitu mencari nafkah.
Namun tidak jarang pembagian wewenang tersebut justru memberatkan salah
satu pihak, yaitu pihak yang berkewajiban mengurus anak secara
langsung. Apalagi jika selain mengurus anak ia juga harus membantu
menopang perekonomian rumah tangganya.
Apabila peran itu dilimpahkan pada istri, maka suami akan terkesan
tidak adil dalam mengelola rumah tangganya dimana ia membiarkan istrinya
bekerja sekaligus mengurus anak. Sementara suami hanya melakoni satu
peran yaitu pencari nafkah. Kewajiban memimpin anak secara langsung
memang ada ditangan istri, sedangkan pencarian nafkah ada pada suami.
Akan tetapi suami yang bijak adalah suami yang tidak memberatkan
istrinya dengan tanggung jawab sebagai baby sitter sementara ia lepas tangan dan tidak mempedulikan urusan anak serta istrinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah melakukan komunikasi yang efektif antara pasangan. Istri
menjelaskan tentang beratnya tugas mulia yang dijalaninya sebagai
seorang ibu, sehingga membutuhkan kepedulian dan perhatian dari
pasangannya. Jika istri pun harus bekerja, maka istri dapat meminta
suami untuk tidak memaksakan istrinya memenuhi target penghasilan untuk
menutupi kebutuhan rumah tangganya karena tugas utama istri bukanlah
mencari nafkah melainkan menjadi madrasah pendidikan bagi anak-anaknya.
Sama halnya dengan suami, ketika ia menyadari bahwa tanggungjawab
istri sangatlah berat dan ia tidak bisa membantunya karena sedang
menjalani peran sebagai suami jarak jauh, maka ia dapat membantunya
dengan cara lain.
Jika setiap pasangan membuat daftar masalah dalam rumah tangga jarak
jauhnya, kita pasti akan menemukan ribuan daftar masalah yang pada
akhirnya menimbulkan rasa takut untuk menjalaninya. Namun tidak ada
masalah yang hadir tanpa paket solusinya. Beberapa solusi yang dapat
dilakukan untuk mengantisipasi masalah yang timbul dalam rumah tangga
jarak jauh di antaranya:
1.Meneguhkan komitmen berumah tangga
Ketika dua orang manusia berikrar pada Tuhan dan dirinya untuk
menjalani hidup berumah tangga, maka selanjutnya mereka harus yakin akan
komitmen tersebut dan bertanggung jawab bersama atas setiap persoalan
yang muncul. Dengan berpegang kepada komitmen tersebut, setiap pasangan
jarak jauh akan menjaga keharmonisan rumah tangganya dan tidak akan
membiarkan masalah apapun menjadi pemicu keretakan.
2.Menumbuhkan kepercyaan
Sikap percaya disini tidak hanya dimaksudkan agar suami atau istri
selalu berusaha percaya kepada pasangannya. Melainkan bahwa pasangan
lainnya juga harus menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
Jangan sampai salah satu pihak dituntut untuk percaya kepada pasangannya
sementara pihak lainnya mengkhianati kepercayaan tersebut, atau juga
sebaliknya.
3.Memelihara komunikasi
Sebaiknya pasangan jarak jauh selalu menjaga komunikasi dalam keadaan
apapun agar tidak terputus. Hal itu dikarenakan komunikasi yang
intensif adalah jembatan penghubung bagi mereka. Jika muncul masalah
baru dalam rumah tangga, sebaiknya segera dikomunikasikan dengan
menggunakan prinsip bahwa semua permasalahan harus segera diselesaikan.
Tetapi jangan selalu membesar-besarkan masalah kecil atau justru
memperkecil masalah besar.
Meskipun demikian, tidak harus selalu menunggu munculnya konflik
untuk mengintensifkan komunikasi. Pembicaraan mengenai hal-hal kecil
seperti menanyakan kabar, atau sekedar ingin mendengar suara pasangannya
melalui telepon juga penting untuk dilakukan demi menjaga kelanggengan
dan keutuhan rumah tangga jarak jauh.
Foto Ilustrasi: Google
Profil Penulis:
Een Kurniati adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai
guru kimia. Beberapa tulisan penulis dapat dijumpai di antologi Di
Masjid Hatiku Terkait penerbit Leutika Prio, antologi Mengapa Saya
Menulis penerbit AE Publishing dan antologi Buku Dalam Liku Hidupku
penerbit Imsicx Publishing. Penulis yang dapat dijumpai di akun facebook
Een Kurniati Ash atau akun instagram @miss_een kini aktif di Komunitas
Ummi Menulis