Sudahkah kau temukan, di jawab mustahil.
Atau menghadap langsung, dijawab, masya Allah.
Aku ingin menemui yang hendak ku sembah.
Kau riya, bid’ah balik dia menuduh.
Atau menghadap langsung, dijawab, masya Allah.
Aku ingin menemui yang hendak ku sembah.
Kau riya, bid’ah balik dia menuduh.
Biarlah, kini ku cari jawab dalam sunyi, kepada Musa.
Berjalan ke Gunung Thur Sina.
Hai, Angkat gunungmu dan pegang erat-erat.
Pelajari semua isinya agar kau mengerti.
Aku masih pekak, tuli, bisu dan tolol.
Kini ku cari jawab kepada Sulaiman.
Bukan untuk menuntut cerita Aladin Ratu Bilqis.
Yang mampu membawa kepada-Nya dalam sekejab mata.
Melihat Singgasan Raja di tanah suci yang tidak tumbuh di bumi.
Kutanya pula dalam pengasingan kepada Ibrahim.
Dia bilang : ”Lihatlah alam terbentang”
Kau lihat Cahaya Langit dan Bumi,agar kau mengerti.
Belum juga aku bangkit dari bangun.”
Kucari Isa dan dia berkata : ”Carilah terang agar engkau berjalan di dalam terang”
Hati-hati katanya : ” Jangan kau menjadi si buta menuntun orang buta dan tentu kedua-duanya akan terperosok masuk lubang”.
Lelah aku berjalan, baru datang guru terakhir
Dia menaruh kasihan, melihat aku lelah seperti kuda beban mengangkut kitab.
Aku diberi sepeuluh kunci untuk membuka tujuh Pintu ku.
Benar kau guru Mursyid dan kita bersama
Ke langit terdekat.
Baca juga: Curahan Hati Yang sangat Dalam Bab -1
By : Banyu Ladhuni.......
Berjalan ke Gunung Thur Sina.
Hai, Angkat gunungmu dan pegang erat-erat.
Pelajari semua isinya agar kau mengerti.
Aku masih pekak, tuli, bisu dan tolol.
Kini ku cari jawab kepada Sulaiman.
Bukan untuk menuntut cerita Aladin Ratu Bilqis.
Yang mampu membawa kepada-Nya dalam sekejab mata.
Melihat Singgasan Raja di tanah suci yang tidak tumbuh di bumi.
Kutanya pula dalam pengasingan kepada Ibrahim.
Dia bilang : ”Lihatlah alam terbentang”
Kau lihat Cahaya Langit dan Bumi,agar kau mengerti.
Belum juga aku bangkit dari bangun.”
Kucari Isa dan dia berkata : ”Carilah terang agar engkau berjalan di dalam terang”
Hati-hati katanya : ” Jangan kau menjadi si buta menuntun orang buta dan tentu kedua-duanya akan terperosok masuk lubang”.
Lelah aku berjalan, baru datang guru terakhir
Dia menaruh kasihan, melihat aku lelah seperti kuda beban mengangkut kitab.
Aku diberi sepeuluh kunci untuk membuka tujuh Pintu ku.
Benar kau guru Mursyid dan kita bersama
Ke langit terdekat.
Baca juga: Curahan Hati Yang sangat Dalam Bab -1
By : Banyu Ladhuni.......