PASURUAN, PortalJatim.com- Berbekal ketekunan dan
kesabarannya mengikuti setiap pelatihan yang diadakan PPK Sampoerna
sejak 2007 Yasmanu menciptakan pupuk organic cair yang pada akhirnya
dapat menambah penghasilannya.
“Ide inovasi ini saya dapatkan ketika mengikuti pelatihan pupuk
organic, yang kemudian saya tambahkan beberapa bahan berdasarkan
pengalaman pribadi,” katanya saat kunjungan media Sabtu (21/09/2013).
Dijelaskan Mbah Manu, panggilan akrabnya, produk olahannya yang diberi merek dagang PRIMANU ini, mendapatkan apresiasi dari peneliti institute Pertanian Bogor (IPB) pada 2010, yang kemudian membantunya untuk memperbanyak dan memasarkannya. Beberapa upaya juga dilakukannya untuk terus memperluas pasar yakni melalui pameran dan online.
Produk Yasmanu memiliki kelebihan dibanding produk serupa di pasaran. Selain lebih murah juga juga mampu meningkatkan produksi dan memperbaiki unsure hara tanah dan ramah lingkungan.
“Saya mulai aktif mengikuti program pelatihan pada 2008 untuk membuat sistem pertanian yang efisien dan efektif. Kini saya sudah dapat membuat pupuk hayati cair yang dapat membuat panen padi meningkat. Dulu tanah seperempat hektar menghasilkan panen maksimal 1,6 ton. Sekarang dengan pupuk cair, bisa panen mencapai 2 ton lebih,” paparnya.
Untuk memproduksi produknya Yasmanu melibatkan enam orang pegawai, yang merupakan tetangga atau kerabatnya di desa. Yasmanu bercita-cita memperbesar usahanya agar dapat lebih banyak memberikan lapangan penghasilan bagi masyarakat sekitar. Namun saat ini dirinya masih terbentur masalah modal.
Meski baru berjalan tiga tahun, dengan bimbingan PPK Sampoerna, Yasmanu sudah dapat mengatur usahanya dan keuangannya. “Sekarang sudah ada yang mengurus bagian keuangan sehingga pencatatan usaha jelas,” ungkapnya.
Dijelaskan Mbah Manu, panggilan akrabnya, produk olahannya yang diberi merek dagang PRIMANU ini, mendapatkan apresiasi dari peneliti institute Pertanian Bogor (IPB) pada 2010, yang kemudian membantunya untuk memperbanyak dan memasarkannya. Beberapa upaya juga dilakukannya untuk terus memperluas pasar yakni melalui pameran dan online.
Produk Yasmanu memiliki kelebihan dibanding produk serupa di pasaran. Selain lebih murah juga juga mampu meningkatkan produksi dan memperbaiki unsure hara tanah dan ramah lingkungan.
“Saya mulai aktif mengikuti program pelatihan pada 2008 untuk membuat sistem pertanian yang efisien dan efektif. Kini saya sudah dapat membuat pupuk hayati cair yang dapat membuat panen padi meningkat. Dulu tanah seperempat hektar menghasilkan panen maksimal 1,6 ton. Sekarang dengan pupuk cair, bisa panen mencapai 2 ton lebih,” paparnya.
Untuk memproduksi produknya Yasmanu melibatkan enam orang pegawai, yang merupakan tetangga atau kerabatnya di desa. Yasmanu bercita-cita memperbesar usahanya agar dapat lebih banyak memberikan lapangan penghasilan bagi masyarakat sekitar. Namun saat ini dirinya masih terbentur masalah modal.
Meski baru berjalan tiga tahun, dengan bimbingan PPK Sampoerna, Yasmanu sudah dapat mengatur usahanya dan keuangannya. “Sekarang sudah ada yang mengurus bagian keuangan sehingga pencatatan usaha jelas,” ungkapnya.
Kategori/rubrik
SURABAYA, PortalJatim.com- Berawal dari keluhan
beberapa teman yang berkunjung ke Surabaya dan mencari oleh-oleh, maka
tercetuslah Astoe.
Adalah siswa lembaga pendidikan Swastika Prima Surabaya, M Zainudin
yang mengemas krupuk olahan biota laut menjadi oleh-oleh khas Surabaya.
“Saya tinggal diwilayah Kenjeran yang terkenal dengan olahan biota laut,
namun sayang selama ini mereka menjualnya hanya dengan kemasan
sederhana,” katanya pada PortalJatim.com Sabtu (25/05/2013).
Sejak Februari 2012 lalu, Zainudin mencoba menjual berbagai varian olahan khas warga Kenjeran itu dalam kemasan yang lebih modern dan dijualnya dengan sistem online. “Semua olahan biota laut ini menarik dan mempunyai nilai jual. Bahkan ada satu kompetitor yang sudah menjualnya dengan harga tinggi,” ungkap sulung dari 3 bersaudara itu.
Olahan kuliner ini mulai dari krupuk rasa ikan teripang, udang, terung, kakap, lorjuk, hingga ikan layur. “Hampir semua warga Kenjeran berprofesi sebagai perajin krupuk yang diperoleh dari hasil laut," papar Zain, panggilan akrabnya.
Diakui Zain, awalnya Ia menitipkan dagangannya di outlet milik sang ayah di salah satu kapal penyebrangan antar pulau dan beberapa outlet di kawasan Tanjung Perak. “Sebagian pembeli memang mereka yang mencari oleh-oleh khas Surabaya untuk dibawa ke daerah asal,” terangnya.
Brand Astoe sendiri baru tercipta akhir Maret 2013 lalu. “Saya mulai usaha ini sejak tahun lalu, namun semenjak belajar di Swastika Prima saya paham bahwa setiap dagangan haruslah memiliki brand dan ciri khas. Karena itu tercetuslah Astoe yang berarti Asli Surabaya Tulen,” cerita alumni Pondok Modern Gontor itu.
Putra pasangan Teguh Hidayahtullah dan Suswati ini mengaku beruntung usahanya mendapat dukungan penuh kedua orang tuanya. “Mereka sangat mendukung usaha saya dan saya juga beruntung melanjutkan pendidikan di Swastika Prima. Saya banyak belajar bagaimana menjadi seorang enterprenur dan motivator,” ujar pemuda yang bercita-cita menjadi motivator muda ini.
Kakak dari Marsheila dan Angelina ini bercita-cita memasarkan produknya tak hanya keseentero Nusansatara namun juga go internasional.” Saya membidik pasar internasional agar masyarakat tahu bahwa Surabaya juga kaya akan olahan makanan yang menarik,” tekad pemuda berusia 20 tahun ini. (dne)
Sejak Februari 2012 lalu, Zainudin mencoba menjual berbagai varian olahan khas warga Kenjeran itu dalam kemasan yang lebih modern dan dijualnya dengan sistem online. “Semua olahan biota laut ini menarik dan mempunyai nilai jual. Bahkan ada satu kompetitor yang sudah menjualnya dengan harga tinggi,” ungkap sulung dari 3 bersaudara itu.
Olahan kuliner ini mulai dari krupuk rasa ikan teripang, udang, terung, kakap, lorjuk, hingga ikan layur. “Hampir semua warga Kenjeran berprofesi sebagai perajin krupuk yang diperoleh dari hasil laut," papar Zain, panggilan akrabnya.
Diakui Zain, awalnya Ia menitipkan dagangannya di outlet milik sang ayah di salah satu kapal penyebrangan antar pulau dan beberapa outlet di kawasan Tanjung Perak. “Sebagian pembeli memang mereka yang mencari oleh-oleh khas Surabaya untuk dibawa ke daerah asal,” terangnya.
Brand Astoe sendiri baru tercipta akhir Maret 2013 lalu. “Saya mulai usaha ini sejak tahun lalu, namun semenjak belajar di Swastika Prima saya paham bahwa setiap dagangan haruslah memiliki brand dan ciri khas. Karena itu tercetuslah Astoe yang berarti Asli Surabaya Tulen,” cerita alumni Pondok Modern Gontor itu.
Putra pasangan Teguh Hidayahtullah dan Suswati ini mengaku beruntung usahanya mendapat dukungan penuh kedua orang tuanya. “Mereka sangat mendukung usaha saya dan saya juga beruntung melanjutkan pendidikan di Swastika Prima. Saya banyak belajar bagaimana menjadi seorang enterprenur dan motivator,” ujar pemuda yang bercita-cita menjadi motivator muda ini.
Kakak dari Marsheila dan Angelina ini bercita-cita memasarkan produknya tak hanya keseentero Nusansatara namun juga go internasional.” Saya membidik pasar internasional agar masyarakat tahu bahwa Surabaya juga kaya akan olahan makanan yang menarik,” tekad pemuda berusia 20 tahun ini. (dne)
Why did The Buffet Come To Las Vegas
BalasHapusThe Buffet is on the Las 보령 출장샵 Vegas Strip, 광양 출장샵 and the prices are good 속초 출장마사지 and the food is 여수 출장마사지 decent. However, most people know the Buffet 계룡 출장안마 at Wynn was