Alamat E-mail Nurul Hidayah:yayasanmasjidnurulhidayah@gmail.com

Keistimewaan Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Shalat Subuh

 Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Shalat Subuh Lebih Baik dari Dunia Beserta Isinya
Apa yang saya ulas mengenai shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh dalam celoteh kali ini, diharapkan tidak dinilai sebagai bentuk penafsiran. Meski dalam seajarah tafsir, karya seorang mufassir diwarnai oleh latar belakang ilmu yang dikuasainya. Perhatikan karya tafsir az-Zamakhsyari dengan pendekatan balaghahnya, karya al-Qurthubi dengan telaah fikihnya, karya tafsir ar-Razi dengan telaah filosofisnya. Pun kemunculan tafsir birra’yi dipicu pula oleh hasil interaksi dengan peradaban Yunani yang banyak menggunakan akal.
Saya mendahulukan hal ini, karena penjelasan shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh, tidak ditemukan tafsir atas pertanyaan kenapa dan bagaimana. Seperti diketahui bahwa shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh, hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat penting). Sisi muaakkadnya karena dua hal, pertama Rasul saw sangat menjaga dan belum pernah meninggalkan shalat sunnah ini baik itu dalam keadaan biasa maupun didalam perjalanan. Kedua, disiapkan hal apabila shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh ini tidak dilakukan.
Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh, oleh ulama dikatakan lebih baik dari dunia beserta isinya. Hal ini berdasarkan hadis Nabi saw dari Ummi Mukminin Aisyah ra dari Nabi saw berkata; dua rakaat sunnah sebelum shalat subuh lebih baik dari pada dunia dan isinya, hal itu lebih saya sukai dari pada dunia semuanya (HR Bukhari)
Dalam hadis ini, jelas terdapat beberapa hal yang belum terungkap setidaknya dalam pandangan penulis. Unik, ketika Nabi saw, seakan membandingkan sesuatu yang sulit dan karakteristiknya berbeda. Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh, adalah amal metafisik, dan pahalanya tidak terindera. Beda dengan dunia beserta isinya, sifatnya fisik, nyata, bisa diukur kualitas dan kuantitasnya.
Nabi saw lebih memilih shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh dibanding dunia beserta isinya. Dunia dengan emas, tembaga, ada perak, ada intan, laut udara. Boleh dikata, sulit bagi umatnya menerima kenyataan ini kecuali dengan keimanan yang kuat. Keimanan dan kesadaran bahwa Allah Maha kaya, segala ciptaannya adalah hakNya. Dunia beserta isinya hanya salah satu dari ciptaanNya. Mari kita mantapkan keimanan itu, dengan melihat bahwa benar shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh lebih baik dari dunia beserta isinya, dan itu masuk akal.

Dipahami bahwa dunia beserta isinya adalah ciptaan. Segala ciptaan pasti sifatnya fana. “Wa yabqa wajhu Rabbik”, dan yang kekal, hanyalah “wajah” Tuhan. Dunia beserta isinya akan berakhir, namun kenikmatan yang paling abadi dan kekal adalah ketika melihat “wajah” tuhan di akhirat kelak. Dunia dibatasi oleh waktu, tidak dengan akhirat. Dunia berbicara tentang kuantitas, dan akhirat berbicara tentang kualitas. “Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. ” (QS an-Nahl ayat 96). Real !. lalu kenapa membandingkannya dengan shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh ?
Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh dilakukan setelah mata tertutup dari tidur. Tertutup, istirahat dari kesibukan dunia pada hari sebelumnya. Saat bangun, manusia akan melihat kembali yang fana itu, mengejar, dan terus mencari. Manusia berusaha dekat kepada apa yang dicarinya, padahal itu keliru, karena sesuatu yang semakin dekat, justru akan tidak terlihat. Dekatkan sesuatu ke mata Anda, semakin dekat, rapat, apakah Anda melihat sesuatu?
Shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh, sebenarnya menjadi alat untuk menegur dan memberi petunjuk, bahwa tak perlu terlalu dekat kepada dunia yang akan engkau cari hai manusia, agar yang kamu cari itu jelas terlihat.
Shalat subuh kan bisa untuk itu? Shalat subuh adalah wajib, sedangkan shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh adalah sunnah. Ibarat makanan, shalat subuh adalah nasi, lauk adalah sunnahnya. Nasi sifatnya primer dan bukan alat, lauk adalah sekunder, sifatnya sebagai alat. Misalnya, makanan primer, inti bagi kehidupan, tapi yang membaut sehat justru makanan sekunder.
Dari sisi matematis, nilai shalat bisa diukur dengan angka , namun menjadi pembanding atas nilai dunia beserta isinya, penulis belum menemukan. Yang terpenting, orang yang berakal sehat tidak akan menyibukkan dirinya dengan sesuatu yang fana dengan meninggalkan yang kekal. Namun seorang yang berakal sehat adalah seorang yang senantiasa memperhatikan dan bersemangat terhadap sesuatu yang membawa kebaikan untuk dunianya dengan alat metafisisi yang mendukung kebaikan akhiratnya.
Jadi, shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh lebih baik dari dunia beserta isinya, sangat masuk akal.
Semoga bermanfaat


Share On:
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- Harap Komentar Sesuai dg Judul Bacaan
- Jaga Kesopanan dalam berkomentar
- Sikap Rasa Peduli Sesama Insan
Selamat Berkomentar

Yasmanu

Pesan Email

Nama

Email *

Pesan *

Selamat datang di blog Yayasan Masjid Nurul Hidayah, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang ::: Simak berbagai info YASMANU Online melalui Facebook. Follow @Yasmanu :::: Kritik, saran, informasi atau artikel dapat dikirimkan kepada kami melalui email:yayasanmasjidnurulhidayah@gmail.com :::: Info pemasangan iklan, hubungi email Nurul Hidayah:yayasanmasjidnurulhidayah@gmail.com atau telepon 081-259436578 :::